Docker Rohul

Solusi Teknologi untuk Jaringan dan Internet di Rokan Hulu

Pemanfaatan Docker untuk RT/RW-Net Berbasis Fiber Optik

Oleh Heri Kurniawan Sitepu | 2025

1. Pendahuluan

Banyak pengelola jaringan RT/RW-Net dan ISP lokal di Indonesia mulai menghadapi tantangan efisiensi, skalabilitas, dan manajemen sistem. Teknologi Docker menawarkan solusi ringan dan fleksibel untuk mengelola infrastruktur berbasis fiber optic secara lebih efisien.

RT/RW-Net menjadi solusi internet mandiri di berbagai wilayah, termasuk Rokan Hulu (Rohul). Namun, pengelolaan server, monitoring trafik, dan layanan internal sering kali memerlukan perangkat keras tambahan. Di sinilah Docker hadir sebagai solusi hemat, memungkinkan deployment layanan seperti DNS, monitoring (Grafana/Prometheus), hingga captive portal dalam satu server kecil berbasis container.

2. Apa itu Docker dan Mengapa Relevan untuk RT/RW-Net?

Docker adalah platform open-source untuk mengembangkan, mengirimkan, dan menjalankan aplikasi di dalam kontainer. Kontainer Docker memungkinkan pengelola jaringan untuk mengisolasi aplikasi seperti DHCP, DNS, dan web server dalam lingkungan yang ringan tanpa memerlukan server fisik terpisah.

Dibandingkan dengan virtualisasi tradisional, Docker lebih ringan, cepat, dan hemat sumber daya. Hal ini membuatnya sangat cocok untuk skala kecil hingga menengah seperti jaringan RT/RW-Net di tingkat dusun atau kecamatan.

Docker memungkinkan RT/RW-Net mengisolasi aplikasi (seperti DHCP, DNS, web server) dalam container yang ringan, tanpa butuh server fisik terpisah.

3. Studi Kasus Mini: Docker di Jaringan Fiber Optik Skala Kecil

Topologi dasar yang digunakan:

Layanan yang dijalankan dalam container antara lain:

Hasilnya: sistem lebih hemat biaya, mudah dimonitor, dan dapat diskalakan sesuai pertumbuhan pengguna.

4. Langkah-Langkah Setup Docker untuk RT/RW-Net

Checklist praktis untuk memulai:

  1. Install Docker di server lokal (Ubuntu, Debian, atau Raspberry Pi)
  2. Deploy container dasar: DHCP server, DNS (misalnya Pi-hole), dan Web Admin (misalnya Nginx)
  3. Integrasi monitoring: gunakan Grafana dan Prometheus
  4. Siapkan sistem backup & auto-restart container menggunakan Docker Compose

Contoh Docker Compose sederhana:


version: '3'
services:
  pihole:
    image: pihole/pihole:latest
    restart: always
    ports:
      - "53:53/tcp"
      - "53:53/udp"
      - "80:80"
    environment:
      - WEBPASSWORD=admin123
    volumes:
      - "./etc-pihole/:/etc/pihole/"
      - "./etc-dnsmasq.d/:/etc/dnsmasq.d/"
    cap_add:
      - NET_ADMIN
    

5. Tantangan & Solusi

6. Penutup & Ajak Kolaborasi

Dengan menggabungkan Docker dan jaringan RT/RW-Net berbasis fiber optic, pengelola bisa memangkas biaya, meningkatkan efisiensi, dan mengelola infrastruktur secara lebih modern.

Untuk panduan teknis lengkap, kunjungi blog saya di docker-rohul.my.id yang membahas berbagai setup dan studi kasus nyata dari lapangan.